Buruh Kata
Tulisan yang dimuat di blog ini hanyalah sekadar candaan saja. Maksud lain juga untuk mengkritisi serangkaian tulisan para awak media, baik yang cetak maupun online di seluruh Indonesia, khususnya di Bolaang Mongondow Raya.
Haluan
Buruh adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lain dari majikan. Sedangkan Kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring (Dalam Jaringan / Online) edisi III adalah, unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
Foto Jurnalistik Terbaik Dunia
Saturday, February 11, 2017
O C T A V
MENARIK disimak rentetan peristiwa jelang
Pilkada di Kabupaten Bolmong beberapa bulan terakhir. Jika sebelumnya ramai berita
sita jaminan aset milik Calon Bupati Salihi Bue Mokodongan (SBM) bersama istri
(sudah diulas pada artikel sebelumnya), kali ini tak kalah heboh dua pokok
berita tentang Calon Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM). Adalah
tentang hilang suara dalam debat setelah minum air mineral berasa garam, kemudian
dikabarkan sakit hingga berobat ke Singapura.
Sunday, February 5, 2017
Dungu Berita Sita Jaminan
Pemakluman tingkat dewa ternyata berbatas. Mungkin sudah
saatnya para narasumber berita mendapatkan edukasi soal strategi
membumihanguskan perusahaan pers abal-abal. Mereka perlu tahu ada langkah-langkah
yang harus dilakukan jika terjerat berita bengkok sebengkok bengkoknya bengkok
para pewarta.
Tuesday, December 6, 2016
Pencabulan Lambat? Gawat!
KALI ini, Buruhkata lagi tak bergairah memper-sese’ berita unyu para pewarta, khususnya yang dipublikasikan salah satu situs
berita di BMR siang tadi. Hanya ingin memperbaiki cacat kalimat berita saja. Sekaligus
biar pulsa data terpakai mengakses beritanya tak mubasir.
Sunday, October 23, 2016
Ya Tuhan, masih berita le ini??
Astaganaga…. Yaa Tuhan, mohon maaf atas perilaku Buruhkata yang tertawa terpingkal-pingkal
hingga nafas jadi sesak. Mau bagaimana lagi, kelucuan tak mampu tertahan setelah
tangan jail ini khilaf mengakses salah satu situs berita di BMR, Liputranbmr.com. Sungguh, ini berita
lucu selucu lucunya lucu.
Friday, October 7, 2016
Sepele?
ENTAH kenapa, beberapa bulan terakhir gairah ketik-tulis Buruhkata turun
drastis. Bukan karena luka sayatan di dua jari yang memang mengganggu aktivitas, namun sepertinya suasana batin ini yang tak lagi sehat. Lihat laptop, malas. Lihat
kibor, begitu juga. Apalagi mengakses situs berita di BMR, lebih malas lagi. Tapi,
demi keinginan para pembaca setia Buruhkata yang tak hentinya ngontak via email, kali
ini disempatkan sebagian jari-jari merangkai kata.
Friday, June 24, 2016
Dokter Sitti dan Media Jilbab
Masalah jurnalistik di Bolaang Mongondow Raya
memang tak ada habisnya. Kalau tidak lemas menahan lapar dan dahaga,
mungkin Buruhkata bisa lancar jaya menggarap banyak artikel
sejak awal Ramadan. Sebenarnya ada beberapa artikel sempat ditulis tapi urung
dipublikasikan karena beberapa alasan. Salah satunya tentang surat kabar Indo
Post dengan foto berita korban kecelakaan super sadisnya. Ya, tahu
lah si Budi. Kalau kata anak gaul sekarang, “so pernah ley”. Bagi yang melek
informasi seputar jurnalistik di BMR, pasti paham maksud Buruhkata.
Thursday, June 9, 2016
Berita Jempol Media Sontoloyo
MAKIN hari makin kencang
terasa semrawutnya tulisan jongkok yang diklaim sebagai produk jurnalistik sejumlah situs sontoloyo produk lokal Bolaang Mongondow Raya (BMR). Bagi mereka
yang aktif di beberapa grup facebook lokal BMR pasti terbiasa disuguhkan
notifikasi kiriman URL situs-situs berlagak portal berita. Menjengkelkan memang.
Apalagi judul-judul tulisan yang diunggah tak masuk kategori berita, tak bermutu pula.
Tuesday, May 17, 2016
Sahabat Sejati
Kalau Hi. Jemmy Lantong sebelumnya muncul dengan motivasi mantapnya,
berbeda dengan yang diutarakan mantan Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallangan SIK
bagi awak media online di Bolmong Raya.
Pria bersahaja yang dikenal akrab dengan para pewarta itu
ternyata tak segan-segan mengkritik tajam dan pedas, sekaligus meluruskan
bengkok-bengkoknya logika penulisan jurnalistik rekan-rekan jurnalis.
Sunday, May 15, 2016
Ha ha ha..... Mantap Pak Haji!
INI baru namanya berita
berisi pernyataan paling mantap semantap mantapnya mantap. Eh, bukan penulisan beritannya yang mantap, tapi makna beritanya kawan.
Buruhkata saja jadi riang dan hampir
jatuh dari kursi goyang di teras rumah, Sabtu (14 Mei 2016), ketika menatap nyembulnya
tautan berita itu di layar android. Bukan cuma Buruhkata yang riang, susu yang sedang diseruput pun ikut gembira dan
meluber di kumis, jengot, hingga keluar dari lubang hidung.
Saturday, May 14, 2016
Nonbangun Lagi
Banyak suku kata dalam bahasa manusia di seluruh dunia terjadi
kontraksi. Mulai bahasa inggris, indonesia, bahkan mungkin bahasa planet para alien.
Apalagi cuma bahasa Manado, ini rajanya bahasa daerah dengan segudang pemendekan
kata: “Ngana” jadi “Nga”, “Torang” jadi “Tong”, “Pigi” jadi “Pi”, bahkan kata
“Nona” jadi “Non”. Hachiiuw..! yang terakhir ngawur kawan.
Wednesday, May 4, 2016
Media Penuh Kedunguan
Media ini lagi. Liputanbmr.com namanya. Predikat media dengan judul-judul paling
sontoloyo sudah mesti disematkan ke media satu ini. Setelah tulisan “Di Anak Tirikan”
dan “Kepolisian Polres”, pewartanya kembali berulah dengan judul-judul kocak penuh kedunguan.
Thursday, April 28, 2016
Judulnya Santun, Isinya Tak Beretika
"Aku tidak sanggup lagi untuk tidak menerima amplop. Aku tidak sanggup lagi melihat anakku Gibran yang selalu tersenyum lucu meskipun tubuhnya dibalut baju yang sempit." Begitu sepenggal surat terbuka Bung Jarar Siahaan, saat mundur diri dari keanggotaan AJI (aliansi Jurnalis Indonesia) 2007 silam.
Wednesday, April 27, 2016
Selamat Datang Pelawak Baru
Dengan jargon Anda
Ceritakan Kami Beritakan, media online satu ini muncul menambah kelucuan
panggung lawak dunia jurnalistik di negeri para Bogani itu. Wartabolmong.com,
itu alamat situsnya. Media online pendatang baru ini sungguh bikin Buruhkata puyeng. Tapi belakangan sudah jadi
bahan lelucon kala suntuk.
Dampak Berjibunnya Media Online Bagi Warga BMR
Media online khususnya di daerah seperti Bolaang Mongodow
Raya memang lucu-lucu dan mengemaskan. Sudah begitu, pertumbuhannya bak semut menemukan
sebongkah gula. Diperkirakan hampir 20 situs berita terbit di daerah itu setahun
belakangan.
Friday, December 4, 2015
Media Ini Lagi!
Bujubuneng! Media ini lagi, masalah serupa pula. Buruhkata tak henti-hentinya dibikin "gatal-gatal" melihat serampangannya tulisan situs berita satu ini. Kalau sebelumnya penempatan kata "di" sebagai imbuhan (awalan) ditulis sebagai kata depan, (http://buruhkata.blogspot.co.id/2015/11/setelah-kasus-di-anak-titikan-pada.html) kali ini malah kebalikannya.
Friday, November 27, 2015
Loh Kok, DPRD Memimpin Ketua?
Nah, Kali ini Buruhkata membahas soal perbedaan kata “Pimpinan”
dan “Pemimpin” yang sering banyak disalahartikan para awak media. Sebagaimana
judul berita dari situs Zonabmr.com berikut; “Bahas APBD 2016, Tahlis:
Pimpinan SKPD Dilarang TL”. Media online ini menggunakan kata “Pimpinan”
untuk ditujukan kepada seorang pemimpin, tepatnya yang dimaksud adalah Kepala
Dinas alias Pak Kadis hehehe.
Thursday, November 5, 2015
Ijazah dan Tukas ala Koran Nomor Satu di BMR
Terdapat kesalahan penulisan kata dalam berita surat kabar harian (SKH) Radar Bolmong terbitan Kamis 5 November 2015 ini. Pada Judul beritanya tertulis "Legalisir Ijasah Calon KPPS Gratis". Kesalahan terdapat pada kata "Ijasah" yang seharusnya ditulis "Ijazah".
Wednesday, November 4, 2015
Boros Kata
Hal yang sering ditemukan pada tulisan wartawan pemula adalah boros menggunakan kata. Penyebab pemborosan kata dalam menulis berita adalah wartawan tidak menguasai masalah yang ditulisnya dan minim keterangan, fakta dan data yang dikumpulkan.
Pejabat dan Penjabat
Tak sedikit media massa khususnya di daerah yang keliru dalam memahami kata "Pejabat" dan "Penjabat". Di beberapa berita dituliskan penjabat di berita lainnya juga ditulis Pejabat. Ini rancu dan sepertinya sang wartawan menyamakan arti kata keduanya.
Wartawan dan "Kepolisian Polres"
Setelah kasus "Di Anak Titikan" pada artikel sebelumnya, BuruhKata coba menelusuri beberapa tulisan lain di website tersebut. Ternyata, tak diduga, dan benar adanya, penulis (bukan wartawan) media ini bermasalah dengan tata bahasa.
Subscribe to:
Posts (Atom)