Haluan

Buruh adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lain dari majikan. Sedangkan Kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring (Dalam Jaringan / Online) edisi III adalah, unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.

Foto Jurnalistik Terbaik Dunia

Foto Jurnalistik Terbaik Dunia

Saturday, May 14, 2016

Nonbangun Lagi


Banyak suku kata dalam bahasa manusia di seluruh dunia terjadi kontraksi. Mulai bahasa inggris, indonesia, bahkan mungkin bahasa planet para alien. Apalagi cuma bahasa Manado, ini rajanya bahasa daerah dengan segudang pemendekan kata: “Ngana” jadi “Nga”, “Torang” jadi “Tong”, “Pigi” jadi “Pi”, bahkan kata “Nona” jadi “Non”. Hachiiuw..! yang terakhir ngawur kawan.

Ngomong-ngomong soal kata “Nona”, jadi teringat semasa Buruhkata remaja di tahun 70-an. Masa itu libido seks lagi di puncak-puncaknya. Mulut tak ditahan untuk menyapa jika ketemu lawan jenis yang aduhai, “Helouw Nona..”.

Maaf, tulisan di atas ngawur semua kawan, lantaran judul berita berikut ini salah penulisannya:

Mensristek Dikti Non Aktifkan Rektor Unima. Begitu judul berita yang tulis Beritatotabuan.com. Kesalahan terdapat pada kata “Non Aktifkan” yang harusnya ditulis “Nonaktifkan”.

Arti kata “Nonaktif” berdasarkan KBBI versi daring sebagai berikut;  nonaktif/non·ak·tif/ a tidak menjalankan pekerjaan (tugas) lagi (sebagai pegawai, pekerja, tentara): ia adalah anggota TNI dengan pangkat sersan yang sudah --;

Dengan demikian, kata “Nonaktif” ditambahkan sufiks “-kan” menjadi "Nonaktifkan". So, penulisan judul yang benar harusnya, “Mensristek Dikti Nonaktifkan Rektor Unima”. Lebih baku lagi harusnya, “Mensristek Dikti Menonaktifkan Rektor Unima”.
 
Ngemeng-ngemeng, ada yang menarik dari penyerapan unsur kata “Non” (Kalau tidak salah dari bahasa inggris) sebagai prefiks. Soalnya, penempatan awalan “Non” hanya bisa dipakai pada kata tertentu saja, misalnya kata benda, sifat, atau kata keadaan.

Contoh kata –non pada kata benda di antaranya, nonfiksi, nonanggota dll. Contoh kata sifat atau kata keadaan: nongelar, nonkolesterol, atau nonaktif seperti berita di atas. Sampai di sini masih aman kan?

Sekarang bagaimana jika –non ditempatkan sebagai awalan pada kata kerja?  Ya, bisa muncul ketatabahasaan yang kocak sekocak kocaknya kocak. Misal untuk kata kerja “tikam”, “tidur”, dan “bangun”. Jika diberi awalan -non jadinya seperti ini: “Nontikam”, “Nontidur”, “Nonbangun”. Lucu toh
Jika pemahaman ini merasuki media sontoloyo, bisa muncul judul berita seperti ini:  
Hirup Ehabon, Gadis SMP Tertidur dan Nonbangun Lagi

1 comment:

  1. Masukan yang bagus...segera dirubah judulnya pak buruhkata......Sukur Moanto (Junaidi Amra)

    ReplyDelete