Bujubuneng! Media ini lagi, masalah serupa pula. Buruhkata tak henti-hentinya dibikin "gatal-gatal" melihat serampangannya tulisan situs berita satu ini. Kalau sebelumnya penempatan kata "di" sebagai imbuhan (awalan) ditulis sebagai kata depan, (http://buruhkata.blogspot.co.id/2015/11/setelah-kasus-di-anak-titikan-pada.html) kali ini malah kebalikannya.
Tulisan yang dimuat di blog ini hanyalah sekadar candaan saja. Maksud lain juga untuk mengkritisi serangkaian tulisan para awak media, baik yang cetak maupun online di seluruh Indonesia, khususnya di Bolaang Mongondow Raya.
Haluan
Buruh adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lain dari majikan. Sedangkan Kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring (Dalam Jaringan / Online) edisi III adalah, unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
Foto Jurnalistik Terbaik Dunia

Friday, December 4, 2015
Friday, November 27, 2015
Loh Kok, DPRD Memimpin Ketua?
Nah, Kali ini Buruhkata membahas soal perbedaan kata “Pimpinan”
dan “Pemimpin” yang sering banyak disalahartikan para awak media. Sebagaimana
judul berita dari situs Zonabmr.com berikut; “Bahas APBD 2016, Tahlis:
Pimpinan SKPD Dilarang TL”. Media online ini menggunakan kata “Pimpinan”
untuk ditujukan kepada seorang pemimpin, tepatnya yang dimaksud adalah Kepala
Dinas alias Pak Kadis hehehe.
Thursday, November 5, 2015
Ijazah dan Tukas ala Koran Nomor Satu di BMR
Terdapat kesalahan penulisan kata dalam berita surat kabar harian (SKH) Radar Bolmong terbitan Kamis 5 November 2015 ini. Pada Judul beritanya tertulis "Legalisir Ijasah Calon KPPS Gratis". Kesalahan terdapat pada kata "Ijasah" yang seharusnya ditulis "Ijazah".
Wednesday, November 4, 2015
Boros Kata
Hal yang sering ditemukan pada tulisan wartawan pemula adalah boros menggunakan kata. Penyebab pemborosan kata dalam menulis berita adalah wartawan tidak menguasai masalah yang ditulisnya dan minim keterangan, fakta dan data yang dikumpulkan.
Pejabat dan Penjabat
Tak sedikit media massa khususnya di daerah yang keliru dalam memahami kata "Pejabat" dan "Penjabat". Di beberapa berita dituliskan penjabat di berita lainnya juga ditulis Pejabat. Ini rancu dan sepertinya sang wartawan menyamakan arti kata keduanya.
Wartawan dan "Kepolisian Polres"
Setelah kasus "Di Anak Titikan" pada artikel sebelumnya, BuruhKata coba menelusuri beberapa tulisan lain di website tersebut. Ternyata, tak diduga, dan benar adanya, penulis (bukan wartawan) media ini bermasalah dengan tata bahasa.
Tuesday, November 3, 2015
Wartawan Bersama Di, Anak, Serta Tirikan
Kalau judul berita ini tidak ada kocaknya Bro. Ini bukan
wartawan atau editor-nya yang tidak teliti tapi lebih karena ketidaktahuan alias
benar-benar tak paham tata bahasa.
Pada judul berita dituliskan "Putra Daerah Di Anak Tirikan,
Salihi Perintah Disnaker Kroscek JRBM". Nah, ada salah penulisan pada kata
"Di Anak Tirikan".
Subscribe to:
Posts (Atom)